Bahar Sungkawa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Baiti Jannati  ISTIDRAJ Vs KURNIA ( Tantangan Menulis Hari ke 51)
Sumber Ilustrasi diunduh dari Google image

Baiti Jannati ISTIDRAJ Vs KURNIA ( Tantangan Menulis Hari ke 51)

Saudaraku, sudah berapa lama kita hidup didunia ini?. Kalau saya sudah 51 tahun hidup didunia. Dalam waktu setengah abad lebih 1 tahun ini, mari kita merenungkan, apakah hidup ini lebih banyak Istidraj nya atau lebih banyak Kurnia dari Alloh Swt?. Tentunya kita harus tahu makna Istidraj dan Kurnia itu.

Istidraj adalah : kenikmatan dunia yang dimiliki seseorang semakin yang menjauhkan dirinya dari Alloh Swt. Semakin sukses semakin menjadi lupa diri, semakin berharta dan semakin rakus, kenikmatan yang melupakan diri seseorang dari Alloh Swt dan menjauhkan diri dari kebenaran.

Alhibah (karunia) adalah jika nikmat yang dirasakan semakin meningkatkan diri kepada Alloh Swt, semakin mendapatkan kebaikan dan semakin lurus jalan hidupnya. Semakin sukses semakin tawadhu hidupnya.

Nah, dari Istidraj dan Kurnia dapat memberikan makna bagi setiap keluarga bahwa kekayaan, kedudukan, jabatan maupun anak-anak yang sukses bukan jaminan mulianya seseorang. Bisa jadi kesuksesan diri dan keluarganya menjadikan keluarga tersebut sombong dan maksiat kepada Alloh Swt.

Nabi Saw bersabda : “ Apabila kamu melihat Alloh memberikan kepada seseorang hamba kenikmatan dunia yang diinginkannya, namun terus – menerus bermaksiat kepadaNya, maka ketahuilah itu namanya Istidraj (nikmat yang membawa azab).”

Alloh Berfirman dalam Qs Al-An’am ayat 44 :” Maka takkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu Mereka terdiam berputus asa.

Maka jika itu Istidraj, dalam tafsir Jalalain dijelaskan dua sifatnya : masa bodoh dengan Nasihat dan Teguran , kemudian yang kedua membanggakan kenikmatan yang diraih secara berlebih-lebihan.

Maka jika itu kurnia, lawannya diatas adalah : Rendah diri dalam kesuksesan dan keunggulan di dunia dan selalu menerima nasihat dan pendidikan menuju keimanan dan ketakwaan.

Quote : “ Kehancuran nikmat dunia diawali dari kesombongan diri yang berlebihan dan membangga-banggakan kepada orang lain.”

Wallahu alam.

Bahar Sungkowo SPd MPd Guru SMP Internat AlKausar Kab Sukabumi Jawa-Barat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, paparan yang sangat mengingatkan. Maaf Bund, bukan Kurnia tapi karunia. Sukses selalu dan barakallahu fiik

02 Jul
Balas



search

New Post