TAWA PROPESOR MENJADIKAN SISWA BERKARAKTER MULIA (Tagur H.20)
Tantangan menulis hari ke 20
Media Guru Indonesia
Tantangan menulis dihari ke-20 ini saya ingin memaparkan Best Practice dalam program pembinaan Karakter siswa di sekolahku SMP Internat Al-Kausar Kabupaten Sukabumi Propinsi Jawa-Barat. Dari judulnya saja unik membahana, Tawa Propesor menjadikan siswa berkarakter mulia?. Apa hubungannya dengan Tawa Propesor yang ha..ha…ha..ha… dengan menjadikan siswa berkarakter mulia?. Nah, teman-teman pastinya penasaran kan?. Mari .. terus saja membaca tulisanku hingga selesai.
Karakter generasi bangsa khususnya usia remaja, mengalami degradasi moral dan etika. Pengaruh Gadget dan adiksi Internet banyak mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan sikap dari ramah interaksi menjadi individualistik, sikap peduli terhadap sesama menjadi sikap antisosial, potensi-potensi pribadi BEST menjadi pribadi BLAST. Hal in terjadi karena usia remaja adalah usia dalam dimensi Strom dan Stress. Menghadapi Bonus Demografi Indoensia, bangsa Indonesia membutuhkan usia produktif yang memiliki skill dan karakter yang paripurna dan mulia.
Untuk itu, peran pendidikan adalah yang menentukan kesuksesan pembinaan remaja yang tepat dan berhasil guna. Sekolah kami, SMP Internat Al-Kausar memiliki empat pilar pembinaan siswa menuju karakter mulia. Keeempat pilar tersebut adalah : Guru, Wali kelas, Wali asrama dan konselor. Dengan empat pilar ini, diharapkan pembinaan kepribadian siswa lebih efektif dan efisien.
Guru adalah garda terdepan dalam pembinaan siswa di sekolah kami, melalui pembelajaran, guru dapat lengsung mendidik dan mentaklimkan siswa. Karena itu, penulis menyusun pola pembinaan siswa dalam mata pelajaran yang diampunya yakni IPS dengan sebutan TAWA PROPESOR. Tawa propesor akronim dari : Ta = Tawazun , Wa = Welas Asih, Pro = Proaktif , Pe= Profesional, S=Sinergi, O=Organisasi, dan R= Reflektif. Tujuh konsep pembinaan dan pembimbingan siswa inilah yang menjadi aplikasi kongkrit pembinaan siswa yang penulis terapkan disekolah.
Tawa Propesor adalah landasan dalam membina dan membimbing siswa dengan : seimbang, kasih sayang, proaktif (terdepan dalam kebaikan), bekerja secara terukur dan berkualitas, bekerjasama, tersusun dalam ikatan bersama, menhasilkan umpan balik dalam menentukan keberhasilan. Adapun konsep pembinaannya adalah : Halaqah yang terdiri dari 1 guru, 20 siswa , Muhasabah, Aksi Nyata, Ulul-Albab dan Super Camp.
Beberapa penjelasan penerapan Tawa Propesor dalam pembinaan kepribadian karakter mulia siswa SMP Internat Al-Kausar adalah sebagai berikut :
a. Tausiah sebelum pembelajaran = menghasilkan keseimbangan antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan spiritualisasi nilai-nilai keislaman. (Tawazun).
b. Bakti sosial dan penyaluran donasi (infak Sodaqah) kepada Palestina, daerah bencana dan lain-lainnya. (Welas Asih = Kasih sayang)
c. Belajar aktif dengan bertanggungjawab mendapatkan nilai diatas KKM dan tepat waktu mengumpulkan tugas ( Proaktif)
d. Beridisiplin, kreatifitas dan inovasi dalam pembimbingan siswa dalam materi halaqah sehingga tidak membosankan ( Profesional).
e. Kegiatan Super Camp atau kemping kepemimpinan disetiap semester 2 kali. (Sinergi).
f. Organisasi (mengorganisir kegiatan-kegiatan siswa) dengan terarah, terpadu dan terukur.
g. Muhasabah ataupun feedback semua kegiatan yang telah dilakukan untuk perbaikan dimasa mendatang (Refleksi).
Bagaimana keberhasilan Tawa Propesor menjadikan karakter siswa mulia. Penulis menyebarkan kuesioner yang diisi oleh siswa setelah mengikuti tawa propesor, sebagai berikut :
1. Tawa propesor membangun integritas siswa = 81.14% siswa menyatakan setuju dan berfungsi dengan baik program dan kegiatannya.
2. Tawa propesor solusi tepat dalam belajar karakter “Pendidikan Integritas di sekolah” = 81.96% siswa menyatakan setuju dan berdampak pada kemajuan dengan kriteria baik.
3. Tawa propesor solusi tepat dalam belajar Karakter mulia seorang siswa = 100% menyatakan yaa dan menjadikan tawa propesor baik dalam model alternatif pembinaan siswa dalam menumbuhkan integritas.
Sungguh inovasi tawa propesor ini terbukti dan sukses dalam seleksi naskah lomba simposium GTK pada tahun 2016, lalu dengan merebut juara III. Sehingga keilmiahan dari best practice ini sudah diseleksi oleh para Juri yang notebenenya adalah para Profesor juga. Semoga best practice ini memberikan inspirasi buat teman-teman berkreasi dalam menulis best practice atau tulisan ilmiah lainnya.
Salam kreasi dan inovasi. Guru berkarya dan berjaya, mulia karena karya
Bahar Sungkowo SPd MPd
Guru IPS SMP Internat Al-Kausar Kab Sukabumi Jawa Barat
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantep pa haji.
Mantap kali artikelnya pak. Inspiratif
Wow keren konsepnya sangat layak masuk 3 besar nasional. Kalau saya jurinya, saya pilih best practice buatan bapak juara 1. Salam kenal dan literasi. Sehat, bahagia, dan sukses selalu.
Mantap Pak
Mantul tawa profesornya
Keren Pak...jadi tahu lebih tahu konsep best practice yang lolos jadi pemenang tingkat nasional
Ditunggu tulisan inspirasi berikutnya pak. Luar biasa
Hebat luar biasa pisan
Bisa aja ya singkatannya
Subhanallah..mantul
Keren pak trimakasin inspirasinya dgn tawa profesor pak
Sangat menginspirasi pak.slm literasi
Mantap....